Minggu, 01 September 2013

LIANA GUNAWAN



Kegemaran mendesain sepatu ditambah dengan kerja keras mengenalkan budaya di Indonesia mengantarkan Liana Gunawan berhasil menjadi pemenang dari Asia dalam penghargaan Cartier Women’s Innitiative Awards 2012.

La Spina Collections, menjadi saksi akan kerja keras Liana selama ini. Berawal dari rasa cintanya terhadap sepatu, ia memulai bisnis dengan mempekerjakan satu orang tukang yang menjahit hingga hingga tahap akhir.
Dalam rilis di cartierwomensinnitiative.com, Liana mengatakan, “Awalnya saya bekerja di sebuah perusahaan. Tetapi ketika saya telah menjadi ibu, saya mencoba untuk membuat desain sepatu dengan dibantu oleh satu orang tukang. Dari situ mulai banyak permintaan dari teman-teman terdekat.”

Setelah memiliki nama dagang pada tahun 2010, Liana terus berkonsentrasi membuat produk sepatu khasnya, yakni dengan berbahan dasar kain batik. Liana menambahkan, “Saya memutuskan untuk membuat produk sepatu dengan menggunakan bahan-bahan khas Indonesia.” Ia berpikir bahwa hal kecil semacam itu merupakan bentuk peran serta dalam menjaga budaya dan warisan bangsa juga.

Ada banyak tantangan sebelum ia memantapkan hati untuk menggunakan batik sebagai bahan dasar pembuatan sepatu. Ketika bisnisnya mulai berjalan normal, muncul tantangan persaingan dengan pemilik usaha sejenis.

Dari sana ia berpikir keras untuk membuat produk yang berbeda, unik, namun banyak dicari di pasaran. Hal tersebutlah yang menjadi latar belakang dari La Spina Collection. Gencarnya kampanye batik memberi ide bagi Liana untuk menggunakan kain tradisional Indonesia. Kemudian ia memanfaatkan kain batik yang sebelumnya hanya menjadi penghuni tetap lemarinya. Setelah melakukan riset terhadap beberapa jenis batik, Liana mencoba untuk mengkreasikan batik Garutan yang memiliki warna cerah dan memadukannya dengan kulit sintesis. Langkah awal berhasil, ternyata produknya banyak dilirik konsumen. Setelah bisnisnya mulai berkembang, ia terus melakukan eksperimen terhadap bahan-bahan lain khas Indonesia. Langkah tersebut membuatnya berhasil dalam memadu padankan batik Lasem, tenun Pinawetengan asal Minahasa, dan songket Palembang. Produknya pun beragam. Mulai dari sepatu dengan hak 5 hingga 12 cm, wedges, sepatu datar, hingga sepatu anak-anak.


Upayanya dalam memasarkan produk dan kerja kerasnya untuk selalu membuat inovasi terbaru, membuat Liana didaulat menjadi pemenang yang mewakili benua Asia dalam ajang Cartier Women’s Innitiative Awards 2012. La Spina Collections milik Liana tengah mengembangkan bisnisnya sampai saat ini. Berkat memenangi penghargaan bergengsi tersebut, La Spina Collections telah dikontrak untuk membuat sepatu bagi awak kabin salah satu maskapai penerbangan, Garuda Indonesia.
 

“Kami senang untuk menampilkan kualitas dan desain khas Indonesia dengan duta besar negara kita. Karena itu, saat ini sudah ada sekitar 20 pekerja yang membantu saya dalam memenuhi pesanan tersebut,” akunya.

Untuk membedakan produknya dengan sepatu lain, ia mengaku menawarkan keunggulan produk dari desai, maupun kualitas.

“Kami menawarkan untuk bertukar sepatu kami jika mereka tidak cocok, layanan yang sangat jarang terjadi di Indonesia, di samping jaminan penuh, kita memperbaiki setiap cacat produk yang dibeli,” lanjutnya.

Baginya, tampil cantik tidak harus mengikuti tren dunia. Dengan kreatifitas dan berani tampil beda dalam batas koridor, perempuan Indonesia juga bisa tampil memukau.
Dengan slogan Indonesia in Every Step, Liana ingin membuat para pemakai sepatu ini membawa Indonesia dalam setiap langkah mereka.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar