Kegemaran
mendesain sepatu ditambah dengan kerja keras mengenalkan budaya di Indonesia
mengantarkan Liana Gunawan berhasil menjadi pemenang
dari Asia dalam penghargaan Cartier Women’s Innitiative Awards 2012.
La Spina
Collections, menjadi saksi akan kerja keras Liana selama ini. Berawal dari rasa
cintanya terhadap sepatu, ia memulai bisnis dengan mempekerjakan satu orang
tukang yang menjahit hingga hingga tahap akhir.
Dalam rilis
di cartierwomensinnitiative.com, Liana mengatakan, “Awalnya saya bekerja di
sebuah perusahaan. Tetapi ketika saya telah menjadi ibu, saya mencoba untuk
membuat desain sepatu dengan dibantu oleh satu orang tukang. Dari situ mulai
banyak permintaan dari teman-teman terdekat.”
Setelah
memiliki nama dagang pada tahun 2010, Liana terus berkonsentrasi membuat produk
sepatu khasnya, yakni dengan berbahan dasar kain batik. Liana
menambahkan, “Saya memutuskan untuk membuat produk sepatu dengan menggunakan
bahan-bahan khas Indonesia.” Ia berpikir bahwa hal kecil semacam itu
merupakan bentuk peran serta dalam menjaga budaya dan warisan bangsa juga.
Ada banyak tantangan sebelum ia memantapkan hati untuk menggunakan batik sebagai bahan dasar pembuatan sepatu. Ketika bisnisnya mulai berjalan normal, muncul tantangan persaingan dengan pemilik usaha sejenis.
Dari sana ia
berpikir keras untuk membuat produk yang berbeda, unik, namun banyak dicari di
pasaran. Hal tersebutlah yang menjadi latar belakang dari La Spina Collection. Gencarnya
kampanye batik memberi ide bagi Liana untuk menggunakan kain tradisional
Indonesia. Kemudian ia memanfaatkan kain batik yang sebelumnya hanya menjadi
penghuni tetap lemarinya. Setelah
melakukan riset terhadap beberapa jenis batik, Liana mencoba untuk
mengkreasikan batik Garutan yang memiliki warna cerah dan memadukannya dengan
kulit sintesis. Langkah awal berhasil, ternyata produknya banyak dilirik
konsumen. Setelah
bisnisnya mulai berkembang, ia terus melakukan eksperimen terhadap bahan-bahan
lain khas Indonesia. Langkah tersebut membuatnya berhasil dalam memadu padankan
batik Lasem, tenun Pinawetengan asal Minahasa, dan songket Palembang. Produknya
pun beragam. Mulai dari sepatu dengan hak 5 hingga 12 cm, wedges, sepatu datar,
hingga sepatu anak-anak.
Upayanya
dalam memasarkan produk dan kerja kerasnya untuk selalu membuat inovasi
terbaru, membuat Liana didaulat menjadi pemenang yang mewakili benua Asia dalam
ajang Cartier Women’s Innitiative Awards 2012. La Spina
Collections milik Liana tengah mengembangkan bisnisnya sampai saat ini. Berkat
memenangi penghargaan bergengsi tersebut, La Spina Collections telah dikontrak
untuk membuat sepatu bagi awak kabin salah satu maskapai penerbangan, Garuda
Indonesia.
“Kami senang
untuk menampilkan kualitas dan desain khas Indonesia dengan duta besar negara
kita. Karena itu, saat ini sudah ada sekitar 20 pekerja yang membantu saya
dalam memenuhi pesanan tersebut,” akunya.
Untuk
membedakan produknya dengan sepatu lain, ia mengaku menawarkan keunggulan
produk dari desai, maupun kualitas.
“Kami
menawarkan untuk bertukar sepatu kami jika mereka tidak cocok, layanan yang
sangat jarang terjadi di Indonesia, di samping jaminan penuh, kita memperbaiki
setiap cacat produk yang dibeli,” lanjutnya.
Baginya,
tampil cantik tidak harus mengikuti tren dunia. Dengan kreatifitas dan berani
tampil beda dalam batas koridor, perempuan Indonesia juga bisa tampil memukau.
Dengan
slogan Indonesia in Every Step, Liana ingin membuat para pemakai sepatu
ini membawa Indonesia dalam setiap langkah mereka.
Sumber: mediaindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar